Flora & Fauna, Keep Jepret, Kesukaan, Photo Challenge

KEMARAU…


KEMARAU

Tiada ranting yang rimbun daun pun berguguran

Mata air pun kering tiada titik embun turun

Saat itu, kemarau yang datang hati gersang dan berdebu

Curah hujan tiada turun membasahi jiwa ini

Tiada pohon yang rindang tempat berteduh diri

Air mata pun kering suara hati pun membisu

Saat itu, kemarau yang datang cita hati t’rasa sendu

Cah’ya mentari t’rasa panas menyinari jiwa ini

Kapankah mendung datang mengalun mengusir kemarau kali ini

Tapi sabarlah diri menanti pasti kemarau pergi berganti

Sahabat blogger…

Ada yang tahu lirik lagu tersebut di atas ? Pernah mendengar lagu ini ? Ini lagu jaman saya masih SD di tahun 1980, ya saya anak era 80-an dimana waktu itu hiburan TVRI hiburan paling top sejagat raya, di samping hiburan radio yang jaya di udara, karena sekali di udara tetap di udara. Kalau sekarang nemplok di lain tempat ya embuh ! 🙂

Lagu Kemarau ini di nyanyikan oleh Grup Band Prambors, yang kalau gak salah sebagai cikal bakal lahirnya Radio Prambors yang keren dan beken itu, atau Band Prambors ini di bentuk oleh crew radio itu ya…hihihihi saya lupa lupa ingat, kalau salah dimaapkeun yaaa….

Melodi lagu ini sangat manis dan syahdu, saking syahdunya di pendengaran saya, maka jika sedang memutar ulang lagu ini, saya berasa kembali ke masa kecil, lupa kalau sudah punya suami dan buntut dua ! Hihihihi   #laludigetokpakeulekansamasuami 😛

Masih gak percaya kalau lagu ini keren bingit ? Yuk, dengerin bareng – bareng sama saya…. 🙂

Bagaimana ? Tjakep kan ? Gak kalah sama lagunya Afgan, Marcell, Bebi Romeo, Vidi Aldiano, dan lain – lain apalagi Ariel Noah…hmmmmm ! 😦

Trus, kenapa tiba – tiba saya ngomongin kemarau  panjang dan gak jelas ini ? Jadi ceritanya saya di colek sama sahabat blogger muda,  Non Cheila si Bu Guru Kecil nan manis, yang sedang menggelar hajatan TFP Ronde 50. Apaan sih TFP itu ?  TFP adalah Turnamen Foto Perjalanan yang diselenggarakan oleh  teman – teman blogger, siapa saja boleh ikut, yang bukan bloggerpun boleh ikut. Tema Ronde 50 kali ini yang dipilih Non Cheila adalah : Kemarau…pas dengan situasi dan kondisi saat ini. 🙂

So, yang suka foto – foto geje macem saya  maupun potographer  profesional,  ramein acara TFP ini, yuk….!

Dan di bawah ini  hasil foto perjalanan saya siang tadi di jalanan kecil sebuah  desa yang menyimpan banyak cerita  tentang daun – daun kering…..tentang tanah pecah terbelah….tentang kemarau….. 🙂

Daun - daun kering...Tanah pecah terbelah...
Daun – daun kering…Tanah pecah terbelah…

48 tanggapan untuk “KEMARAU…”

    1. Mbak aku langsung ke tekape, woooww Mbak Prih itu kalau mengulas sesuatu apik dan menyejukan sesejuk makna lagu kemarau…tetap bersyukur meskipun kemarau ya Mbak…

      Amin…

    1. Makasih Mak Ade cantiikkk…..

      Lagunya memang jadul sekali Mak, aku juga masih kecil bingit, familier karena jaman dulu sering diputer di radio..dan Bulik / Tante, adik dari Mamak yang mengasuh aku sering bersenandung lagu ini. 🙂

      Ah, Mak Ade pasti belum lahir ya tahun segitu.

    1. Ryaaaaan, dikau kan sepantaran anakku…jadi blank deh dengan lagu yang teramat jadul ini…semoga dirilis ulang sama penyanyi masa kini dengan aransemen menyesuaikan jaman yaa… 🙂

  1. aku tau banget lagu ini… maklum, generasi jaduul… haha… *ngaku daripada ditoyor orang.. 🙂
    Siip… daun2 dan tanah kering, sangat menggambarkan kemarau mbak Lies.. jempol 🙂

  2. Lagu opo to kuwi mbakyuuuuu hihihiii… aq gak tau, sungguuuuhh… Dan fotomu sungguh cetar menggelora, sungguh mewakili kemarau yg sesungguhnya. yooo menang neh ben dadi host neh yo xixixiii…

  3. Wah, mantaff! Mantaf!! Kualitas suaranya pun bagus pula. Sudah lupa sebenarnya, jadi sampe tak baleni sekali lagi. Terima kasih, nostalgia di kala weekend yang oke punya ini. 😀

  4. Ini lagu jaman saya masih SD di tahun 1980 …
    Saya sudah SMA … hahaha
    aduh … tua banget ya saya ?
    (baru sadar Om ?)

    Salam saya Jeng
    (23/10 : 30)

Tinggalkan Balasan ke lieshadie Batalkan balasan