Keluarga & Anak

ANTARA MAMAK DAN SAYA


Selamat siang sahabat blogger….

Cerita apa yang paling menarik tentang seorang ibu ? Banyak banget dan tidak pernah bisa terukur ya…seperti juga limpahan kasih sayangnya, kesabaran, ketabahan, keuletan dan segala hal yang ada pada dirinya. Dan saya mau cerita tentang hal – hal kecil yang sangat membahagiakan bersama ibu atau mamak, begitu saya menyapanya.

Menemukan nasi hangat, semangkuk sayur bening bayam di campur wortel, jagung manis beserta lauk tempe tahu plus sambal, sepulang sekolah adalah kebahagiaan tak terkira. Sayur buatan Mamak selalu ‘tatas’ habis oleh saya dan keempat adik – adik yang semuanya laki – laki. Saya yakin, Mamak juga sangat bahagia, ketika kesemua anak – anaknya lahap menyantap menu siang yang dibuat dengan sepenuh cinta.

Namun kini saya merasakan hal yang berbeda, anak – anak di jaman kini tak lagi tertarik dengan menu siang buatan ibunya, saya mesti rajin menanyakan menu apa maunya hari ini, plus ditambah rajin  ‘kulak – kulik’ buku resep ajaib dan mengkreasikan menu sevariasi mungkin demi menarik selera anak – anak untuk menyantapkan. Sedihkah saya ? Sedikit, tapi dengan keadaan seperti ini justru membuat saya rajin buka buku resep dan mempraktekannya. 🙂

Dimarahi Mamak karena saya malas bangun pagi, malas membantu mencuci piring dan menyapu lantai dan halaman rumah adalah bagian dari keseharian saya. Baru sekarang  saya merasakan betapa sebalnya dan menahan hatinya Beliau ketika saya tak melaksanakan tugas harian itu. Hahahaha..ketahuan ya, kalau saya dulu juga rada – rada ‘mbandel’. Sudah susah disuruh mandi, jarang sisiran, sukanya memanjat pohon jambu. Duh, betapa sabarnya Mamak menghadapi saya yang super ‘njelei’ ini.

Kini persoalan saya lain lagi, Sulungku yang sudah menjelma menjadi gadis manis itu memang tak pernah memanjat pohon jambu, rajin mandi dan rajin sisir rambut, tapi yaaaa…namanya juga sebagai generasi X ..digital age..atau apalah sebutannya, saya  merasa kewalahan juga bahkan  kadang merasa gagal menjadi ibu yang baik bagi dia. Yup, dia juga lebih rajin menatap layar gadgetnya daripada mengobrol riang dengan saya. Ibu macam apa saya ini ? #masihharusdigetokpancisaturak! Sangat berbeda dengan Mamak yang menurut saya sangat  hebat karena mampu mengendalikan ‘kebandelan’ saya.

Satu lagi cerita yang sungguh ‘makjleb’ sepanjang sejarah hidup, baru kini  saya sadari, yaitu ketika saya ‘gelagapan’ tak mendapati Sulungku  berada di rumah, di sekolah dan di tempat les. Handphone tak aktif. Panik luarrrr biasa ! Betapa saya bisa merasakan kepanikan Mamak, ketika saya kabur dari rumah beberapa minggu,   karena saya mengikuti sebuah test di sebuah maskapai penerbangan terbesar negri ini. Ya, waktu saya memang tak mendapat dapat restu dari Beliau ketika meminta ijin untuk menjadi salah satu awak pesawat. Nanti kamu akan jauh dari Mamak apalagi jika terjadi musibah, Mamak tak bisa membayangkan semua itu, begitu alasan Beliau sambil menangis tersedu.

Mamak miripkah dengan saya ? :)
Mamak miripkah dengan saya ? 🙂

Bukan saya namanya kalau tidak bandel, tanpa restunya, saya tetap nekad mengikuti dan lolos sampai tahap terakhir! Saya bangga luar biasa, serasa sebuah cita – cita dan masa depan  jelas terbentang di depan mata. Namun, satu teka – teki yang sampai kini tak pernah terjawab, ketika mendadak saya dibatalkan lolos atau tepatnya tak lolos seleksi, tanpa ada penjelasan apa dan kenapa dengan hasil test saya, padahal pengukuran  seragam dan segala sesuatunya telah siap dan lengkap.

Sebuah pelajaran berharga dan satu hal yang sangat saya yakini, ini semua terjadi karena saya berangkat test tanpa restu dari Mamak!

Tanpa restu seorang ibu segala sesuatunya tak akan bisa terjadi, karena restu ibu adalah pasti restu dari Allah Swt.

Sssttt…baca ceritanya jangan serius banget ya 🙂

Dengerin lagu ini dulu yuukkkk….lagu khusus  buat Mamak saya dan Ibu – ibu lainya..pas di siang menjelang sore berselimut rintik hujan…

Saya ucapkan selamat hari ibu untuk para ibu – ibu hebat di seluruh jagat raya, semoga Allah Swt senantiasa selalu memberi kekuatan, ketabahan kesabaran dalam  merawat  dan mendidik anak – anak untuk menjadi manusia – manusia hebat di masa datang.

18 tanggapan untuk “ANTARA MAMAK DAN SAYA”

  1. Wuiiih ternyata itu ngabur toh mbakyu. Pernah baca ceritanya sekilas-sekilas gitu ingetnya. Luar biasa ya memang mbakyu jadi seorang ibu. Selamat hari ibu! 🙂

    1. Ngabur yg menurut saya muda #tsaaahhhh
      itu adalah jalan terbaik untuk meraih cita.. 🙂 yg jebulnya pikiran saya itu salah besar !

      Jadi Ibuk emang ruarr biasa tapi perlu dukungan juga dari Bapak..atau suami . Setuju Dan.. ?

  2. Ternyata Mak Lies berani juga ya pas masih gadis. hehehe. Aku setuju, restu Ibu penting banget. Dan… sadarnya juga baru-baru ini, pas udah jadi ibu juga. Aisssshh, maafkan aku mamah 😦

  3. Saya yakin Mamak sangat bangga dan bersyukur atas Jeng Lies, begitupun buah dan belahan hati Jeng Lies atas didikan dan dampingan Bunda Lies.
    Salam hangat kami

Tinggalkan komentar