Sahabat blogger, tahukah kalian dengan kota kecil di Propinsi Jawa Tengah bernama Purworejo ? Purworejo adalah sebuah kabupaten yang terletak di wilayah Jawa Tengah yang berada di bagian selatan atau tepatnya di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di sisi timur, berbatasan dengan Kabupaten Kebumen pada sisi barat, berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Magelang pada sisi utara, dan berbatasan dengan Samudera Hindia pada sisi selatan.
Jadi bisa di bilang kabupaten Purworejo termasuk juga kota berwilayah komplit, karena pada bagian selatan adalah dataran rendah yang berbatasan dengan laut, dan pada bagian utara dan timur merupakan daerah pegunungan, sedang pada bagian barat dataran rendah yang berupa persawahan.
Purworejo yang merupakan kampung halamanku tercinta adalah sebuah kota kecil dengan luas wilayah 1.034 km2 terbagi dalam 16 kecamatan, 25 kelurahan dan 469 desa. Perekonomian kabupaten Purworejo, meliputi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, industri dan pariwisata.
Disini yang akan kuceritakan adalah dari sektor pariwisata, ya Purworejo mempunyai jajaran pantai yang mempesona, perpaduan keindahan antara hamparan rawa dan pantai laut selatan. Ada beberapa pantai yang menjadi tujuan wisata yaitu, Pantai Jatimalang yang terletak di Kecamatan Purwodadi, Pantai Keburuhan ( Pasir Puncu ) yang terletak di desa Harjobinangun dan Pantai Ketawang yang terletak di desa Ketawang, Kecamatan Grabag, sekitar 22 km ke arah selatan dari pusat kota Kabupaten Purworejo.
Disamping pesona alam yang menjanjikan, kebutuhan sarana dan prasarananyapun semakin di benahi seperti sarana jalan yang telah di aspal hotmix sampai dengan tepi pantai, juga di bangun gazebo – gazebo, tempat hiburan dan tentu saja wisata kuliner pesisir pantai. Di samping mengandalkan kuliner seafoodnya yang tentu maknyus, di pasar tradisional Kecamatan Grabag terdapat kue tradisional khas pesisir pantai yaitu kue Clorot !
Kue Clorot itu yang seperti apa sih ?
Kue Clorot termasuk kue yang tergolong unik, meski pembuatanya sederhana yaitu terbuat dari adonan tepung beras dan gula merah, tetapi pada cara memasaknya di butuhkan ketrampilan dan ketelatenan yang cukup tinggi, karena adonan tersebut di masukan dalan sebuah wadah dari daun kelapa muda ( janur kuning ) yang di pilin melingkar membentuk kerucut , kemudian di kukus.
Cara menyantap kue inipun cukup unik yaitu, pada bagian bawah kerucut kita tekan dulu dengan menggunakan jari, setelah isinya terlihat keluar baru di makan. Kelihatanya ribet ya ? Enggak kok cobain aja, pasti seru !
Kue ini termasuk jajan kesukaanku dari dulu hingga kini. Sedikit bernostalgia, sewaktu masih kecil setiap sore aku dan ke empat adikku selalu menunggu nenek pulang dari pasar, nenek kami adalah pedagang kue oleh – oleh di pasar tradisional. Setiap hari selalu membawakan jajan buat kami, dan yang paling sering di bawanya adalah kue clorot ini. Meski sering makan kue ini, tapi kami tak pernah bosan menyantapnya, rasanya yang gurih manis sangat pas di lidah kanak – kanakku.
Tetapi kini dengan semakin banyaknya ragam kue tradisional dan modern, keberadaan kue ini kini termasuk langka. Paling banyak ditemukan di daerah pesisir pantai, seperti di pasar tradisional Kecamatan Grabag, meski untuk membelinya harus rela berangkat pagi – pagi, karena jika kesiangan, bisa dipastikan kita tak akan mendapatkan kue lezat manis ini.
Tetapi tak perlu berkecil hati bila tak kebagian kue ini di pasar, karena kitapun bisa membuatnya di rumah, ini dia resep dan cara membuatnya :
Resep kue clorot
Resep Bahan Adonan Santan Clorot :
- 250 ml santan kental dari 1/2 butir kelapa
- 1 1/2 sendok makan tepung beras
- 1/2 sendok teh garam
Resep Bahan Adonan Tepung Clorot :
- 850 santan dari 1 butir kelapa
- 250 gram gula merah, iris halus
- 250 gram tepung beras
- 2 lembar daun pandan, sobek-sobek, buat simpul
- garam menurut selera
Pembungkus Clorot :
- daun kelapa/janur, buang tulangnya
Cara Membuat Clorot :
- Adonan santan : campur rata semua bahan, sisihkan. Siapkan janur yang dibentuk mirip kerucut, ujung bawah harus kecil dan rapat, semat bagian atasnya dengan cara memasukan ujung daun ke dalam lipatan lingakaran daun kelapa paling atas, supaya tidak lepas.
- Adonan tepung : dengan spi kecil disihkan santan, gula merah, garam, dan daun pandan. Tuang tepung beras sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai adonan menjadi licin, angkat, saring bila perlu.
- Tuang adonan tepung beras ke dalam kerucut-kerucut kurang lebih 3/4 bagian.
- Tegakkan, kerucut-kerucut ini dalam lubang-lubang kelakat, kukus kurang lebih 15 menit sampai adonan mengeras.
- Tuangkan adonan santan, kukus kembali kurang lebih 15 menit sampai seluruhnya matang.
- Angkat dan sajikan
Selain pas di sajikan untuk kudapan, kue ini termasuk mengandung nilai gizi yang tinggi. Pada bahan dasarnya yaitu tepung beras yang merupakan sumber karbohidrat cukup tinggi, selain itu juga mengandung sumber energi sebesar 264 kkal/100 mg, protein, zat besi, vitamin B1, lemak, kalsium dan fosfor.
Kandungan pada gula merah pada kue ini juga merupakan sumber energi bagi tubuh yaitu sebesar 11 kkal/ 1sdt, karbohidrat 2,92 gr/1 sdt, gula 2,8 gr/1 sdt, sodium 1 mg/1 sdt dan kalium 100 mg/1 sdt.
Santan kelapa yang terdapat pada kue ini adalah sumber makanan yang kaya akan nutrisi yaitu mengandung kalsium 200 IU / 1 cangkir, lemak, omega 3, serat dan protein. Komposisi zat kimia yang terdapat dalam santan tidak berubah walaupun telah di masak. Santan juga mengandung kalori 120 kkal/ 2 sdm, gula 1-2 % gula untuk menghasilkan energi. Protein yang terdapat dalam santan adalah jenis protein rendah yaitu alanin, sistin, arsini dan serene, protein ini mudah di cerna tubuh untuk mempertahankan dan membangun sel – sel baru untuk rambut, kuku dan kulit.
Nah kan, meski kue ini tradisional dan sederhana, tetapi kaya akan kandungan gizi yang cukup lengkap bukan ? So, yuk kita mencoba membuat kue clorot sendiri. 🙂
Kue clorot ini termasuk dalam kategori kue basah, tetapi kue ini tahan sampai 2 hari jadi tak perlu khawatir bila kue ini dijadikan sebagai oleh – oleh untuk saudara, teman dan handai taulan.
Dan berita baiknya, di kota tercintaku ini, melalui berbagai progam acara, lomba maupun pameran pangan tradisional yang di dukung oleh Instansi Pemerintah terkait, di galakan lagi untuk selalu menyajikan kue – kue tradisional khas daerah untuk bermacam – macam keperluan selamatan seperti upacara pernikahan, kelahiran, khitanan dan lain – lain ataupun untuk acara – acara di lingkungan kantor pemerintah maupun swasta.
Sumber :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Purworejo
- inforesep.com
- publikasi Kementrian Kesehatan RI
- Foto – foto dokumen pribadi
Kue ini di Pulau Lombok disebut CEROROT. Bentuknya sama persis dan cukup merepotkan pada waktu akan menyantapnya bagi yang beru pertama mengenal jajanan ini. Satu lagi, harus tetap menyediakan tempat sampah buat menampung pembungkusnya jika akan menghidangkan kue CEROROT atau CLOROT ini.
🙂 Salam dari Kota Mataram, Lombok…
Mochammad
http://mochammad4s.wordpress.com
http://piguranyapakuban.deviantart.com
Wah..ternyata kue ini ada di mana2 yaa…tetapi tetap aja ada di daerah pantai ya ?
Yup, betul banget, mesti nyediain tempat sampah bila menghidangkan jajanan ini 🙂
Makasih kunjunganya yaa 🙂
sama2… 🙂
Kalau klanting itu apakah makanan khas Pwr mbak? soalnya dulu kalau naik kereta dari Yogya, di stasiun Kutoarjo itu mulai banyak penjual Kklanting … 😀
Betul klanting juga makanan khas Purworejo, Hind..
Suka klanting juga yaa ? 🙂
kalau rasanya sih sebenarnya lumayan suka, asin2 gitu kan. tapi karena keras, jadi jarang banget makan klanting … 😀
memang keras sih Hind, tp kalo yang masih baru renyah..gurih..cocok buat oleh2 🙂
awal awal suka lewat jalur selatan
sempat siwer tuh baca plang pantai kaburuhan
abisnya ada logo segala macem takiro partai keburuhan 😀
wekekekekeke ! opo iyo ada logo partai keburuhan..ono2 wae Kang !
Saiki sok lewat jalur selatan gak ?
Wah baru denger n lihat kue ini mba. Manis ya pastinya.
Asing ya Ryan..ini kue tradisional daerahku..
Manis pol ! 🙂
iya mba… baru denger
untung maen ke blog ku ya .. 🙂
iya mba,
untung banyak follow blog. jadi pengetahuan nambah terus. 😀
Kue clorot enaaaaak, suka beli di tempat kue. Purworejobanyak pantainya ya mbk tiap mudik suka lewatin dan pengen mampir tp belum kesampean.. 🙂
Wah ketemu cah porjo juga di sini..porjonya mana ya ?
Makasih kunjunganya yaa..
Foto2nya kueren e puollll mbakyuuuu. Met berkompetisi ya 🙂
Mosok tah..asal motret jee…
Tengkiyuuu.. Mbak.. 🙂
Waktu masih kecil, di Bogor aku sering makan ini. Beli di pasar. Enyak-enyak-enyak!
Wah Mak Dina..ternyata pernah maem kue ini juga yaa… 🙂
Saya selalu salut dengan Putra – Putri Indonesia yang bangga akan daerah Kelahirannya …
Ini suatu bentuk kecintaan yang patut diacungi jempol …
Mengenai Clorot ?
Waahhh sepertinya ini enak nih …
namun demikian … saya harus lihat dulu … ini seperti dodol bukan ya ?
lengket-lengket nggak Bu ?
Kalo ya … berarti saya harus hati-hati memakannya …
(lho emang kenapa Om ?)
(yaaaa gitu deh … takut gigi saya copot … qiiqiqiqi)
Salam saya Bu Lies
kalo gak putra daerah yang bangga akan daerahnya mau sapa lagi Om..# sok idealis deh ! hihihi
Bener Om, kayak dodol tapi gak lengket2 banget, jadi ga perlu kuatir giginya copot hihihi
#aku ngikik dewe baca komen Om NH nih ! 🙂
Salam dari saya juga Om 🙂
wow .. sunsetnya mbak, cantik bgt, kayaknya aku pernah lihat ya mbak sebelumnya ? 😛
kue clorot pernah makan aku mbak, lamaaaaa sekali, dulu bulikku sering bawa kue ini kalau sowan ke rumah ortu 🙂
Iya pernah aku aplot beberapa bulan lalu Mbak..
Kalo mbak Ely bikin kue ini, pasti suami dan mama mertua suka Mbak…manis sih ! 🙂
Purworejo kota apik bersih, clorot dengan pesona rasa yang mengimbangi kue lompong ya Jeng. Salam
Pernah ke Porjo ya Mbak ?
Ya betul mengimbangi pesona rasa kue lompong…suka juga ya Mbak Prih? Sama ! 🙂
Kalo kuliner di Salatiga, aku suka enting2 gepuk yg gambar kelenteng itu..
harus melestarikan makanan tradisional ya
Temtuuu…. 🙂 # udah ikutan yg ini blum ?
semoga menang mbak.
Klo menang nanti syukurannya kirim kue clorot ke sini ya 🙂
Amin….okeeee…tar tak kirimin yaa…. 🙂
milih kue cucur sama pais pisang, mba..
*merasa ditawari*
Ambiiiillll….gratis ..tis…tiss…!!! 🙂
Di sono gak ada kan ?
Itu foto2 kue clorot dapat dari mana mbak?
Foto yang terakhir itu tuh… malah lengkap banget.. sengaja bikin ya? :p
Aku motret dewek mbak…sengaja mlipir ke pesisir untuk dapetin kue clorot..cetrek..cetrek !
foto yang terakhir pas selamatan bikin rumah..hehehe
Sering liat, tapi nggak tahu pernah coba apa kagak. 😀
Kayaknya sih…
Mambu-mambunya menang ini!
doain ya Un…ben aku bisa dolan ke kepulauan seribu..dan bisa nginep di rumahmu.. 🙂
emange nek calon menang ki mambune piye Un …
Mugo2 hidunge Una membawa keberuntungan buatku….karena hidunge Una tuh selalu pembawa keberuntungan…#coba tanyain lebih serius tetntang ini Hind..ato baca salah satu postingan ttg Hidung Una = Keberuntungan ! Amin…
Postingan itu aku udah baca mbak. hidung besar = rejeki besar …
kalau parfum bau menang ada yg jual nggak ya mbak, biar aku juga bisa menang kalau ikutan GA gitu …
Mlipir ke gerai parfum di mall..kok gak ada parfum yg dimaksut ya Hind..hihihihi wes beli CK ajalah !
dari photo kueh yg lengkap di atas rasanya sudah saya coba tapi kalau kue clorot belum….
rasanya mirip dodol Kang..ato jenang kalo orang sini bilang.
salah banget ya sore sore lihat postingan ini, jadi laperrrr 😦
clorot mana clorot? *nyari di kolong meja kerja* hahaha…
wuahahahaha…ambil daaahhh !!!
masa kecil suka dibelikan jajan ini mbak lies tpi skarangdikudus kayaknya sudahlenyap drperadarannya karna janurnya sudah langka.
clorot kue toh mbak, kirain bunyi orang melorot, mak clorot gitu hehehe..
disini juga clorot namanya Mbak 🙂
Dirimu doyan ga Ta ? Nek doyan kapan ke rumshku…tsk suguh clorot ! 🙂
enaaakk toop..
aku mau beli ah, ke pasar pagi kutoarjo, mumpung aku lagi balik kampung (lagi)
😀
Hwaaaa..pulkam lagi yaaa….sampe kapan di Pwrnya ? #smoga bisa ktemu yaa..
sampai besok pilgub, insya allah
hayu atuh meet up mba lies 🙂
Siip..tar kalo pas aku nyante..tak ke batoh yaaa
Ng cikarang kok ra ono yow…. padahal rasane ki manteb ra ono tandinge,moso ndadak bali pordjo nrk arep mangan clorot
Ayooo tah mulih Porjo wae.. 🙂
terimakasih infonya, note “akan menambah koleksi
kue tradisional kami”
pokokmya enakkk
wahh….ini kue ada gk ya klo di sidoarjo??? dah kangen sm rasanya yg mantaappp abizz
makasih infonya