Menyambung ide dari Komunitas Emak – emak Blogger kemarin ( #DearDaughter ), mau sedikit sharing cara untuk memperlancar komunikasi dengan anak perempuan kita. Kebetulan si Sulung saya ini agak pendiam dan cenderung tertutup ( cenderung mirip Bapaknya kayaknya 🙂 ). Terkadang saya agak – agak susah juga, mengajaknya mengobrol dengan santai tanpa ada sekat antara Ibu dan anak, apalagi sekarang dia sudah menginjak masa ABG ( 29 September besok, genap 13 tahun ).
Sepertinya saya yang harus mengevaluasi hubungan antara anak dan emak. Agar komunikasi dan hubungan anak – emak bisa selaras. Dari berbagai macam cara dekat dengan anak, saya lebih memilih untuk menjadi ‘sahabat’nya. Seperti layaknya seorang sahabat, Emaknya harus dan wajib memenuhi beberapa hal berikut ini :
1. Peduli dan perhatian
Selama ini saya bekerja penuh waktu, berangkat pagi pulang menjelang magrib, di mana anak – anak sudah berangkat mengaji, sepulang mengaji, emaknya udah setengah watt, so kapan bisa peduli dan perhatian ya kan ?
Anak perempuan butuh perhatian lebih, so saya harus menyediakan waktu buatnya, sesibuk apapun dengan pekerjaan saya.
2. Raih kepercayaanya.
Sebagai Emaknya harus juga menjadi andalan bagi dia untuk menumpahkan segala keluh kesahnya, baik untuk urusan belajar, sosial maupun emosinya. Tanpa kepercayaan dari anak, musthil dia mau bercerita terbuka dengan Emaknya. Dan tetap jaga kepercayaan itu.
3. Selalu mengungkapkan hal – hal positif.
Beri panggilan sayang buat dia, pujilah dia untuk hal – hal yang baik seperti kesukaanya, seleranya atau apapun meski bertentangan dengan selera kita misalnya. Selalu memberi masukan dengan tidak mengecilkan hatinya.
4. Tunjukkan kekurangan kita.
Sebagai Emak, tentu tak luput dari segala macam kekurangan, akuilah. Jika melakukan kesalahanpun, tetap harus meminta maaf kepada anak.
5. Selalu mengajaknya bercerita.
Ceritakan hal – hal posistif, negatif, lucu, konyol dan dampaknya bagi kehidupan yang akan datang. Perlu juga bercerita hal – hal yang pernah kita lakukan pada saat seumur dia. Anak selalu tertarik dengan cerita masa kecil orang tuanya.
Lalu yang mesti di hindari dengan anak – anak yang menjelang ABG, berikut adalah pengalaman saya 🙂
1. Menghindari konfrontasi dengannya, karena anak kita yang manis dan penurut tiba – tiba berubah menjadi anak yang pemberontak, berani yang sering menyulut emosi Emaknya. Sebisa mungkin hindari pertentangan apalagi sampai marah – marah, stay keep calm.
2. Jangan menghakimi.
Tanyakan baik – baik jika terjadi masalah, kenapa dan apa sebabnya. Beri tahu akibat yang ditimbulkan. Jangan sudutkan dengan kesalahannya.
3. Jangan buat dia minder.
Tak dipungkiri terkadang kita kesal dengan sikap dan tingkah laku anak, tapi sekali lagi jangan sampai keluar kata – kata kasar atau mengumpat dengan kata – kata yang kurang pantas. Apapun adanya anak, baik secara fisik maupun mental, dia adalah karunia berharga yang paling membanggakan bagi orang tuanya.
Sahabat blogger, ada yang menambahi tip dan trik di atas ? Tulis di komentar ya… 🙂
So, yuk jadi Emak andalan yang siaga bagi buah hati kita….
Saya dari kecil pendiam, mba. Trus sama ibu juga kurang sering ngobrol. Kadang khawatir juga ntar kalau jadi ibu bisa nggak ya saya dekat sama dia?
*malah saya yang curhat 😀
Toss deh..! Namun kini setelah jadi emak2 aku cenderung cerewet jee..hahaha
waa.. jangan-jangan saya juga gitu, ntar 😀
hihihihihi…bakat alam 🙂
waah,,mba lies bisa aku masukkan daftar narasumber khayalan rumah parentingku nih,,he he
Okeyyyy…buat bekal ya… 🙂
aku butuhnya tips bicara dengan perempuan yang bukan anak anak je.. 😀
Halah..dirimu kan udah ahli Kang 😛
Akang nggak ikut nambahin Mbak, jadi pembaca aja buat bekal nanti kelo anak akang udah berumur 10 thn keatas 🙂 Lagipula akang 5 bersaudara laki-laki semua jadi kurang tahu dengan dunia anak perempuan.
Tar ya buat adik Gilang aja kalo adiknya cewek 🙂
Aku juga pengennya sampai anak besar nanti anak bisa tetap terbuka sama aku…semoga aja bisa 🙂
Betul sekali Mama Raja…kita harus mengupayakanya agar terwujud keinginan itu 🙂
Sulung sudah menjadi remaja putri sahabat Jeng Lies, pola komunikasi ibu-anak sudah bergeser jadi pendamping ya Jeng. Terima kasih berbagi tip dan trik. Salam
Iya Mbak Prih…mudah2 aku sukses mengantarkan si sulung jadi perempuan yg mandiri yang sukses dan tetap di jalanNYA..aMIN.
bisa diterapkan ke anak laki2 juga gak mak?
Bisa bangeettt 🙂
It’s not easy to be parents ya, mbak. Semangat!
Betul Eka…tapi memang harus tetap semangka ! 😀
Hm … bisa juga diterapkan ke anak cowok juga … thanks sharingnya mbak. Maaf baru main ke sini ^_^
Bisa Mbak Niar….aku juga lagi jarang bewe Mbak..as ussually..jaringan inetku selali buruk, maklum di pelosokdesa… 😦
kalau bisa akrab sama putrinya malah bisa jadi best friend ya mbak 🙂
betul Mbak…aku harap bisa begitu.. 🙂
Perhatian urutan nomor 1 iiiih. Begitu juga, anak kudu perhatian sama ibunya.
Ibu Lies sudah mandi, kan? Hihihih
hahahaha…aku sudah mandiiiii…dan wangiiii 🙂
Terima kasih untuk info bermanfaat nya 🙂
oh iya guys, saya mau share info Golds Gym dan Metsel lagi ada program “Zumba Class FREE” di 4 Mall terkemuka di jakarta!
ayo kita ZUMBA dance Rame-rame + dapet hadiah GymBag EksklusifFREE dari Glods Gym!!
link: http://bit.ly/1azCwHG
more info: http://www.perempuan.comq